top of page

Setiap Kebaikan adalah Sedekah



“Setiap kebaikan itu adalah sedekah.” (Rasulullah Saw dalam al-Khishal, hal. 134, hadis ke-145)

Hadis tersebut menerangkan bahwa setiap kebaikan (perbuatan baik) itu adalah sedekah. Perbuatan baik seperti apa? Yakni setiap perbuatan baik akan mendatangkan pahala dari Allah, bukan murka-Nya.


Penegasan setiap kebaikan itu sedekah juga pernah disampaikan oleh Rasulullah Saw kepada beberapa sahabat yang merasa gelisah dan gundah gulana, karena merasa tidak bisa optimal dalam beribadah kepada Allah Swt karena tidak adanya harta yang dimilikinya. Berikut riwayatnya yang termuat dalam kitab Bihar al-Anwar 75/50:


Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya wajib bagi setiap muslim dalam setiap harinya untuk bersedekah.”


Kemudian Rasul ditanya oleh sahabatnya: “Siapakah yang sanggup melakukan itu, (wahai Rasulullah)?”


Rasulullah saw bersabda: “Engkau menyingkirkan gangguan dari jalan, itu adalah sedekah. Engkau menunjukkan jalan kepada seseorang (yang tersesat) itu adalah sedekah. Engkau menjenguk orang yang sakit, itu adalah sedekah. Engkau memerintahkan pada kebaikan, itu adalah sedekah. Engkau melarang terhadap kemungkaran, itu acalah sedekah. Dan engkau membalas salam, itu adalah sedekah.”



Juga, menahan lisan dari berkata yang tidak perlu dan meninggalkan perbuat jahat adalah dinilai sebagai sedekah. Rasulullah Saw bersabda: “Diamlah (tahanlah lisanmu), karena sesungguhnya itu adalah sedekah, yang engkau bersedekah dengannyauntuk dirimu.” (al-Kafi, 2/114)


Rasulullah Saw bersabda: “Meninggalkan kejahatan itu adalah sedekah.” (Bihar al-Anwar, 77/160)


Bahkan memperbaiki hubungan di antara manusia adalah sedekan, seperti yang diriwayatkan oleh Imam Ja’far Shadiq as yang berkata: “Sedekah yang disenangi Allah adalah memperbaiki (hubungan) di antara manusia, apabila mereka berselisih, dan mendekatkan (jalinan) di antara mereka, jika mereka saling menjauh.” (al-Kafi, 2/209)


Imam Musa Kazhim as berkata: “Pertolonganmu bagi orang yang lemah adalah seebaik-baiknya sedekah.” (Tuhaf al-Uqul, hal. 414)



Dari uraian hadis-hadis tersebut, secara garis besar dapat dipahami bahwa sedekah bukan hanya berupa pemberian harta semata, tetapi lebih luas lagi, yaitu setiap perbuatan yang mendatangkan kebaikan bagi diri dan orang lain. Namun bukan berarti menjadikan kita pelit dengan hanya melakukan sedekah seperti yang dijelaskan di atas dengan tidak mengeluarkan harta, bagaimana pun kita tetap harus bersedekah dengan harta yang kita miliki bahkan di saat kita sedang kekurangan, karena itu merupakan tanda orang mukmin.


Imam Ali Zainal Abidin as berkata: “Tanda-tanda orang mukmin ada lima, yaitu: wara (menjauhkan diri dari dosa) dalam kesendirian bersedekah meskipun dalam keadaan kekurangan, bersabar ketika tertimpa musibah, bijaksana ketika marah, dan jujur pada saat takut.” (Bihar al-Anwar, 67/293)


*Hadis-hadis dikutip dari kitab Mizanul Hikmah

bottom of page