Secara akal dan syariat, manusia bertanggung jawab mengenal Sang Pencipta, bersyukur dan menyembah-Nya, serta melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan di atas pundaknya. Ia juga harus mengenal para nabi, mendengar risalah Ilahi dan memanfaatkan bimbingan mereka. Menaati Allah dan Nabi-Nya akan menguntungkan manusia, karena akan membawanya kepada kebahagiaan dunia dan akhirat.
Allah ﷻ dalam Alquran berfirman:
“Wahai manusia! Sembahlah Tuhan kalian yang telah menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian supaya kalian menjadi orang-orang bertakwa.” (QS. al-Baqarah: 21)
Dengan menyembah Tuhan yang menciptakan kehidupan ini, kita sebagai manusia yang diberikan anugerah akal diberikan tanggung jawab untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah diperintahkan melalui utusan-Nya, yakni Nabi Muhammad ﷺ. Karena para nabi memiliki tugas yang berat untuk menyampaikan ajaran suci dari-Nya demi kemaslahatan umat manusia, maka kita sebagai umat pun diberikan kewajiban untuk menaati apa yang disampaikan, serta mencintainya agar tidak gugur amal-amal baik yang sudah kita lakukan. Baca juga: Puasa Para Nabi
Allah Swt berfirman: "Wahai orang-orang beriman! Taatilah Allah dan Rasul dan jangan gugurkan amal-amal kalian.” (QS. Muhammad: 33)
“Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah, rasul dan para pemegang kendali urusan kalian. Bila kalian berselisih dalam suatu perkara, merujuklah kepada Allah dan rasul bila kalian benar-benar beriman kepada Allah dan Hari Akhir. Ini baik bagi kalian dan memiliki akhir yang lebih baik.” (QS an-Nisa: 59)
“Katakanlah, ‘Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upah pun atas seruanku kecuali mawaddah (kecintaan) kepada keluargaku.’” (QS. asy-Syura: 23)
Baca juga: Meneladani Keluarga Nabi Muhammad Saw
Ketika Nabi Muhammad ﷺ ditanya tentang siapakah keluarga yang Allah ﷻ wajibkan kepada umat Islam agar mencintai mereka. Beliau menjawab, “Mereka adalah Ali, Fatimah, Hasan, dan Husain as.”
Mencintai Rasulullah ﷺ dan keluarganya adalah sebuah kewajiban islami, apapun mazhabnya. Pengorbanan mereka untuk tegaknya agama ini sungguh sangat luar biasa. Dan kita sebagai manusia yang memiliki akal pikiran dan hati nurani sudah sepatutnya mencintai mereka atas dasar iman dan akal sehat, bahkan jika misal tidak ada perintahnya sekali pun.
Dana Mustadhafin
Comments