top of page

Keutamaan Menyantuni Anak Yatim



Kata yatim disebutkan sebanyak 23 kali dalam Alquran; yaitu 8 dalam bentuk tunggal, 14 dalam bentuk jamak dan 1 dalam bentuk dua (mutsanna). Alquran secara tegas mengatakan anak yatim adalah sosok yang harus dikasihi, dipelihara dan diperhatikan. Begitu utamanya menyantuni anak yatim, hingga untuk memperhatikannya Allah sandingkan posisinya dengan perintah menyembah kepada-Nya dan berbuat baik terhadap orang tua. Dia Yang Maha Agung berfirman:


Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani lsrail, (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada ibu-bapakmu, kaum kerabat dan anak-anak yatim. (QS. al-Baqarah: 83)



Bahkan Allah Swt tidak segan mengatakan mereka yang menghardik dan mengabaikan seorang yatim sebagai pendusta agama. Allah Swt berfitman: “Tahukah kamu individu yang mendustakan agama, itulah individu yang menghardik seorang anak yatim piatu, dan tidak menganjurkan memberi makan kepada individu miskin.”


Rasulullah Saw sebagai teladan umat manusia juga sangat mengasihi dan menyayangi anak-anak yatim. Dalam salah satu sabdanya, Rasul menjelaskan bahwa kedudukan orang yang memuliakan, menyantuni, dan mengasihi anak yatim akan mendapatkan surga yang jaraknya bagaikan jari telunjuk dan jari tengah. Beliau Saw bersabda: “Aku dan dan orang yang mengayomi anak yatim sebagaimana dua ini (beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengahnya) di surga.” (Nur al-Tsaqalain, jil. 5, hal. 597, hadis ke-23)


Menolong anak yatim dan membuat hati mereka bahagia amat besar pahalanya, dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa si penderma akan masuk ke surga bersama dengan Rasul Saw seperti dua jari yang berjalan beriringan. Rasulullah Saw bersabda: “Di dalam surga terdapat sebuah rumah yang diberi nama Dar al-Farah (Rumah Kebahagiaan), tidak akan memasukinya kecuali orang yang membahagiakan anak-anak yatim kaum mukmin.” (Kanz al-Ummal, hadis ke-6008)



Rasulullah Saw juga bersabda kepada seorang lelaki yang mengadukan tentang kekerasan hatinya: “Apakah kau ingin melunakkan hatimu, dan terpenuhi hajatmu? Maka sayangilah anak yatim, usaplah kepalanya, berilah dia makan dengan makananmu, maka akan lembut hatimu dan akan terpenuhi hajatmu.” (At-Targhib wa al-Tarhib, jil.3, hal. 349, hadis ke-14)


Imam Ali as dalam wasiatnya kepada putranya menjelang kesyahidannya: “Allah! Allah! Terkait urusan anak yatim, janganlah kalian menghilangkan keberadaan mereka. Sungguh, aku telah mendengar Rasulullah saw bersabda, ‘Barangsiapa yang menanggung (keperluan hidup) anak yatim sampai dia kaya, maka Allah mewajibkan baginya surga sebagaimana Dia mewajibkan bagi pemakan harta anak yatim neraka.” (Al-Kafi, juz 7, hal. 51, hadis ke-7)


Masihkah kita akan menyia-nyiakan mereka tanpa mau membantu mereka? Sesungguhnya di sebagian harta kita ada hak mereka. Seperti yang sudah diuraikan dalam banyak riwayat di atas, membantu mereka yang membutuhkan akan membawa kita ke surga, tempat abadi untuk kehidupan kita selanjutnya, dan memberikan ketenangan hidup di dunia.


Mari donasikan sebagian rezeki Anda melalui kami Yayasan Dana Mustadhafin BCA 375 302 4111

BNI 799 8383 032 a.n Yayasan Dana Mustadhafin


Comments


bottom of page