Allah Swt menciptakan manusia dalam suatu sistem yang mengharuskan satu sama lain saling berhubungan dan berkaitan. Karena manusia tidak dapat hidup sendirian maka satu sama lain saling berusaha untuk memenuhi keperluan mereka bersama. Mereka yang enggan memberikan pertolongan (dengan berbagai alasan tak jelas) kepada seorang mukmin yang sedang memerlukan, misalnya pengobatan, terlilit hutang, makanan sehari-hari, ataupun berbagai keperluan lain, sedangkan mereka mampu memberikan bantuan, maka pada Hari Kiamat kelak mereka akan mendapatkan siksa yang pedih. Namun, Allah Swt juga menjanjikan besarnya pahala dan balasan kepada orang-orang yang membantu mereka yang amat memerlukan bantuan.
Sayyidina Ja'far Shadiq ra berkata, "Barangsiapa memenuhi keperluan saudara mukminnya, itu lebih baik daripada membebaskan seribu budak, memberikan seribu kuda di jalan Allah dan jihad."
Membantu pun tidaklah harus dalam bentuk harta apabila kita tidak sedang memilikinya, tetapi dapat berupa tenaga, waktu atau pun kemampuan yang dirasa dapat membantu menyelesaikan keperluan orang tersebut.
Dikisahkan seorang bernama Maimun bin Mahran yang tengah duduk bersama Sayyidina Hasan ra. Ketika sedang asyik berbincang datanglah seorang lelaki paruh baya dan berkata kepada Sayyidina Hasan,
“Wahai putra Rasulullah saw, saya memiliki hutang kepada si fulan, tetapi saya tidak punya uang, karena itulah dia hendak memenjarakan saya.”
Cucu Rasulullah saw pun menjawab keluhan lelaki tersebut dengan lembut, “Saat ini saya tidak punya uang untuk dapat melunasi hutangmu.”
Dia berkata, “Jika demikian, usahakanlah agar dia tidak memenjarakan saya.”
Saat itu, Sayyidina Hasan yang tengah beribadah (beri’tikaf) di dalam masjid, segera memakai sepatunya. Maimun bin Mahran pun berkata kepada Sayyidina Hasan,
“Wahai Putra Rasulullah saw, Apakah Anda lupa bahwa Anda tengah beri’tikaf?”
Sayyidina Hasan menjawab, “Tidak, aku tidak lupa, tetapi aku mendengar dari ayahku bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa yang berusaha untuk memenuhi keperluan saudaranya sesama Muslim, (itu) seperti seorang yang selama 900 tahun berpuasa di siang harinya dan beribadah di malam harinya.”
Nah, membaca kisah di atas betapa orang-orang saleh terdahulu sudah memberikan contoh yang begitu mengagumkan dalam tindakannya untuk membantu sesama. Bahkan dijanjikan sendiri oleh Allah Swt apabila kita membantu memenuhi keperluan saudaranya, maka pahalanya seperti berpuasa selama 900 tahun.
Subhanallah….
댓글