top of page

Dosa-dosa yang Meruntuhkan Penjagaan



Salah satu bentuk bahaya dosa atas masyarakat manusia ialah runtuhnya pagar yang menghalangi ruh hewani dalam diri manusia. Pagar-pagar penghalang itu disebutkan dengan berbagai ungkapan dalam riwayat yang bermacam-macam. Dalam sebuah doa yang diriwayatkan oleh Kumail bin Ziyad dari Imam Ali disebutkan sebuah ungkapan: “Ya Allah, aku memohon ampunan dari dosa-dosa yang meruntuhkan penjagaan.”


Imam Ali Sajjad mengatakan: “Dosa-dosa yang meruntuhkan penjagaan ialah: meminum khamar, bermain judi, melucu yang membuat manusia tertawa, menyebutkan aib orang lain, bergaul dengan orang-orang yang penuh keraguan.


Minum Khamar


Adalah dosa pertama yang mendorong manusia agar terjerumus kepada kehina-dinaan. Sebabnya sangat jelas. Minum khamar dapat merenggut daya kemauan yang mengendalikan syahwat manusia. Oleh sebab itu, runtuhlah salah satu perisai yang menjaga manusia yaitu rasa malu dan menanglah syahwatnya. Pada akhirnya manusia berada dibawah kekuasaan penuh syahwatnya, yang akan mendorongnya dan menjadikannya binatang yang sangat liar.



Ketika syahwat telah menguasai manusia yang teracuni khamar, ia akan mendorongnya kepada kehina-dinaan dan melupakan kemanusiaan, kewarasan, kehormatan, dan rasa malunya. Oleh karena itu, Rasulullah saw. bersabda tentang khamar ini: “Khamar adalah kejahatan.


Rasulullah ﷺ beliau bersabda: “Seorang hamba akan tetap berada di bawah penjagaan Allah Swt sampai dia minum khamar. Jika dia telah meminumnya, maka Allah akan menghanguskan perisainya. Dia akan dibimbing oleh setan dan teman-temannya adalah Iblis. Pendengaran, penglihatan, tangan, dan kakinya akan digiring kepada semua kejahatan, dan akan disimpangkan dari setiap kebaikan.


Imam Ali Ridha mengatakan: “Sesungguhnya Allah Swt mengharamkan khamar karena di dalamnya ada kerusakan serta menghilangkan akal, serta melenyapkan rasa malu dari wajahnya.”


Perjudian


Di antara faktor lain yang meruntuhkan penjagaan manusia ialah perjudian seperti yang disebutkan dalam hadis yang mulia. Perjudian merupakan dasar bagi keuntungan dan kerugian yang tak teratur. Pada satu saat dia merupakan jalan bagi manusia untuk tiba-tiba menjadi kaya-raya, memiliki harta kekayaan yang melimpah tanpa usaha dan kerja. Kekayaan seperti itu membuat manusia kehilangan sifat-sifat baiknya dan melenyapkan kemampuannya untuk menguasai diri atas harta kekayaan yang dia miliki. Sehingga dia sangat bernafsu untuk menghamburkan harta kekayaannya dalam hal-hal yang merusak dan mencelakakan, atau untuk bermain judi lagi.



Dengan jalan judi pula, manusia dapat kehilangan harta kekayaannya secara tiba-tiba. Pada gilirannya, akan tertanam di dalam hatinya rasa dendam dan marah kepada orang yang memperoleh keuntungan dari dirinya. Dan seringkali hal ini menimbulkan balas dendam dan pertengkaran berdarah. Meja perjudian yang dikelilingi oleh orang-orang yang duduk di sampingnya mampu mengubah mereka menjadi beringas dan buas untuk menerkam satu sama lain. Masing-masing individu di antara mereka ingin menerkam yang lain, memakan dagingnya dan menghisap darahnya. Alangkah indahnya ungkapan yang diberikan oleh Alquran Al-Karim dalam masalah ini:  Sesungguhnya setan bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan perjudian. (QS. al-Maidah: 91)


Lawakan dan Lelucon


Dosa ketiga yang disebutkan oleh hadis di atas yang dapat meruntuhkan penjagaan ialah lawakan yang sengaja dilakukan untuk membuat manusia tertawa. Rasulullah menyebutkan sejauh mana kejatuhan orang-orang yang melakukannya. Beliau bersabda: “Sesungguhnya seseorang yang berbicara agar ditertawakan oleh orang-orang yang ada di sekitarnya akan jatuh lebih jauh daripada sebuah biji yang dijatuhkan oleh tanamannya.


Beliau juga bersabda: "Banyak canda dan melucu akan menghilangkan air wajah."


Imam Hasan Askari berkata: “Janganlah kamu menghina karena hal itu akan menghilangkan kewibawaanmu, dan janganlah kamu bercanda karena hal itu membuat orang-orang akan berani kepadamu.”


Mengikuti Perkembangan Aib Orang Lain


Imam Ali berkata: "Barang siapa yang mengikuti rahasia aib orang lain, maka Allah akan mengharamkan baginya rasa cinta di dalam hatinya.


Jika ada lidah seseorang yang mudah membukakan aib orang lain dalam suatu masyarakat, maka dia akan menjadi sumber bagi runtuhnya kepribadian dalam masyarakat tersebut serta menimbulkan keonaran di dalamnya. Biasanya, orang-orang seperti itu akan ditakuti di dalam masyarakat karena orang-orang takut karena sengatan lidahnya. Dan pada gilirannya akan timbul hubungan dan keterkaitan yang kurang wajar antara individu dalam masyarakat tersebut. Oleh karena itu, Rasulullah saw. bersabda: “Orang yang paling buruk pada hari kiamat nanti adalah orang-orang yang dihormati karena manusia takut akan sengatan lidahnya.”


Bergaul dengan Orang yang Diragukan


Inilah dosa kelima yang meruntuhkan penjagaan manusia sebagaimana yang disebutkan oleh hadis tersebut. Tidak diragukan lagi mengenai pengaruh pergaulan dengan orang-orang yang rusak kepribadiannya, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk masyarakatnya. Secara internal seseorang akan dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya, dan dia akan meniru idolanya.


Seseorang akan meniru lingkungannya yang rusak yang telah menghilangkan hijab rasa malu dalam dirinya. Dan secara eksternal nilai seseorang yang bergaul dengan orang-orang yang diragukan akan mencemari manusia yang lain, serta akan menjatuhkan martabat masyarakatnya. Dan dengan demikian, akan jatuh pula batas-batas dan ikatan-ikatan sosial yang sebenarnya dapat memacu kegiatan manusia dan mencegahnya dari kehancuran. Oleh karena itu Imam Jafar Shadiq mengatakan: “Janganlah engkau bersahabat dengan orang-orang yang suka membuat bid'ah dan jangan pula engkau bersahabat dengan mereka karena orang-orang akan menganggap kamu satu kelompok dengan mereka.


*Disarikan dari buku karya Hasyim Rasuli al-Mahallati - Akibat Dosa


Dana Mustadhafin


bottom of page