top of page

Efek Salat dalam Mendidik Individu dan Masyarakat


Salat merupakan ibadah yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim sebanyak lima kali dalam sehari semalam pada waktu-waktu yang telah ditentukan. Tujuan dari diwajibkannya salat banyak tercatat dalam ayat-ayat Alquran dan hadis nabi, salat juga memiliki efek yang luar biasa untuk mendidik individu setiap muslim, yang dampaknya adalah keteraturan dalam kehidupan masyarakat manusia. Berikut 10 efek salat yang kami kutip dari Profesor Nashir Makarim:


1. Media Penyucian Diri


Salat merupakan media menyucikan diri dari dosa-dosa dan memohon pengampunan Ilahi, karena mau tidak mau salat yang dilakukan oleh manusia akan mengajaknya untuk introspeksi kemudian berusaha memperbaiki diri, dan bertaubat atas apa yang telah dilakukan pada masa lalu.


Oleh karena itu, dalam salah satu hadis diriwayatkan Rasulullah ﷺ pernah bertanya kepada para sahabat: “Apakah di hadapan pintu rumahmu terdapat sebuah sungai yang mengalir dengan bening dan bersih, kamu mandi dan mencuci badannya lima kali dalam sehari semalam di dalam sungai itu, apakah masih tersisa daki dan kotoran di badan Kamu?


Mereka menjawab: “Tidak ada, ya Rasulullah!” lalu beliau melanjutkan, “Salat sebagaimana halnya air mengalir itu. Setiap saat seseorang melakukan salat, maka dosa-dosa yang dilakukannya di antara dua salatnya akan terhapus dan menjadi bersih karenanya.


Dengan salat itu, luka, barutan dan goresan dosa yang ada di dalam roh dan jiwa manusia akan sembuh karena kemanjuran obat yang berbentuk salat ini, dan karat-karat yang terdapat di dalam kalbunya pun akan menjadi bersih kembali dengan melakukan salat.



2. Benteng dari Serangan Dosa-dosa


Salat merupakan tunggul penghalang dalam menghadapi serangan dosa-dosa yang akan datang, karena sesungguhnya salat akan menguatkan iman di dalam kalbu manusia dan menumbuhkan tunas-tunas ketakwaan baru di dalam hatinya. Allah Swt berfirman: “…Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Ankabut: 45)


3. Menghancurkan Kelalaian


Musibah paling besar yang dialami oleh para pencari jalan kebenaran adalah lalai terhadap tujuan penciptaan dan tenggelam dalam kehidupan materi serta kelezatan-kelezatan duniawi yang hanya sekejap. Tetapi, dengan adanya variasi hukum dalam setiap jaraknya dan pelaksanaannya secara kontinyu yang dilakukan sebanyak lima kali dalam sehari semalam, salat akan senantiasa membunyikan lonceng peringatan kepada manusia dan akan membangun ingatannya untuk senantiasa sadar terhadap tujuan penciptaan.


4. Menghilangkan Kesombongan dan Ujub


Dengan salat, kesombongan dan rasa kagum terhadap diri sendiri akan bisa terberangus dari diri manusia. Karena selama sehari semalam manusia melakukan tujuh belas rekaat salat. Ketika bersujud ia menganggap dirinya hanyalah butiran yang begitu kecil yang tak berharga dibandingkan dengan keagungan-Nya, bahkan menganggap dirinya bukanlah apa-apa ketika berada di hadapan Zat Yang Tak Terbatas. Salat akan menyibakan tirai-tirai kesombongan dan egoisme manusia, serta memporak-porandakan kesombongan dan rasa puas pada diri sendiri. Sayidina Ali ra berkata: “Allah mewajibkan iman untuk membersihkan manusia dari syirik dan mewajibkan salat untuk membersihkan diri dari kesombongan.”


6. Penyempurnaan Akhlak


Salat merupakan mediator kesempurnaan akhlak dan spiritualis manusia, karena salat akan mengeluarkannya dari dunia materi yang terbatas menuju ke langit malakut dan menyatukannya dengan barisan para malaikat. Setelah itu, ia akan melihat dirinya berada di hadapan-Nya tanpa membutuhkan sedikitpun mediator dan ia pun akan melihat betapa dirinya telah mampu melakukan perjumpaan dengan-Nya, dan sering disebut salat adalah mikrajnya umat Rasulullah ﷺ. Sayidina Ali berkata: “Salat merupakan perantara untuk bertaqarrub dan mendekatkan diri kepada Allah bagi setiap orang yang bertakwa.


7. Pengisi Nilai pada Seluruh Amal


Salat memberikan nilai dan roh pada keseluruhan amal yang dilakukan oleh manusia. Karena salat akan menghidupkan hakikat keikhlasan, dimana salat merupakan kumpulan dari niat yang murni dan perkataan yang suci, serta amal-amal yang dilaksanakan dengan penuh keikhlasan. Sayidina Ali ketika berwasiat setelah terluka oleh tebasan pedang Ibnu Muljam berkata: “Jagalah salat! Karena sesungguhnya salat merupakan tiang dari agamamu.



Kita mengetahui bahwa apabila tiang yang dipergunakan untuk mendirikan kemah, patah atau roboh, maka betapa pun kuatnya tali dan paku-paku yang tertancap di sekitarnya tidak akan membawa pengaruh sedikitpun untuk tegaknya kembali kemah tersebut. Demikian juga halnya ketika tidak ada lagi komunikasi antara hamba dengan Tuhannya yang dimanifestasikan dalam bentuk salat, maka amal yang lainnya pun akan menjadi kehilangan pengaruh.


Sayidina Jafar Shidiq berkata: “Masalah pertama yang akan dihisab oleh Allah dari hamba-Nya pada hari kiamat adalah salat. Apabila salatnya terkabul, akan terkabul pula seluruh amalnya yang lain dan apabila salat ini tidak diterima, maka akan gagal pulalah semua amal yang lain.”


8. Pembawa Kesucian Hidup


Pada hakikatnya salat mengajak manusia untuk hidup dalam kesucian. Hal ini dapat kita ketahui dari syarat tempat yang dipergunakan untuk melakukannya, pakaian yang dikenakan, alas dan air yang dituangkan untuk berwudhu serta mandi. Juga tempat yang dipergunakan oleh seseorang untuk mandi dan berwudhu harus merupakan tempat yang betul-betul tidak terkotori oleh ghasab dan tidak diperoleh dengan cara zalim dan melanggar hak-hak orang lain. Seseorang yang dikotori kezaliman, ternodai oleh sifat-sifat kelewatan, riba, ghasab, mengurangi timbangan dalam transaksi, korupsi dan usaha-usaha yang dilakukan dengan menggunakan kekayaan yang haram, bagaimana ia bisa menyiapkan mukadimah salat? Oleh karena itu, pengulangan salat sebanyak lima kali dalam sehari semalam merupakan sebuah ajakan untuk menghormati hak-hak yang dimiliki oleh orang lain.


9. Pelindung Diri dari Maksiat


Salat selain harus mempunyai syarat keabsahan dan syarat keterkabulan, salat juga merupakan sebuah elemen yang efektif untuk meninggalkan begitu banyak perbuatan dosa. Rasulullah ﷺ bersabda: “Salah satu dari golongan yang salatnya tidak akan dikabulkan oleh Allah adalah salat yang dilakukan oleh kaum zalim dan penganiaya.”


Dari sini bisa dipahami, sejauh manakah pengaruh konstruktif yang akan didapatkan seseorang dengan terpenuhinya syarat-syarat diterimanya salat. Dengan mendirikan salat dan agar diterima salatnya maka ia harus bersih dari maksiat.


10. Penguat Semangat Disiplin


Salat akan menguatkan semangat disiplin dalam diri manusia, karena bagaimanapun juga, salat harus benar-benar dilakukan pada waktu yang telah ditentukan. Pelaksanaan salat yang dilakukan dengan mengakhirkan atau mempercepat dari waktu yang seharusnya akan menyebabkan batalnya salat yang dilakukan oleh seseorang. Demikian juga dengan aturan dan hukum-hukum lain dalam masalah niat, berdiri, rukuk, dan sujud. Dengan memerhatikan semua ini akan menumbuhkan kedisiplinan dalam kehidupan sehari-hari menjadi betul-betul mudah dan lancar.


Dana Mustadhafin

bottom of page