top of page

Memahami Lebih Dekat Hakikat Hidup Sehat di Masa Pandemi Covid-19

Diperbarui: 5 Jul 2021





Pandemi Covid-19 masih terus berlangsung di berbagai penjuru dunia, meski vaksin sudah ditemukan tetapi penyebaran virus ini masih terus mengganas. Di Indonesia bahkan dalam beberapa bulan terakhir ini lonjakan korban terinfeksi virus terus meningkat. Hingga kini total terinfeksi viris sudah lebih dari 2,2 juta orang terkena virus ini dan lebih dari 50 ribu orang meninggal.


Wabah seperti Covid-19 ini bukan hanya terjadi pada saat ini saja, dalam sejarahnya pandemi sering kali terjadi dan banyak memakan korban. Bahkan pada zaman Rasulullah Saw hidup saat itu, pernah juga terjadi wabah yang mematikan. Sebagai tindakan pencegahan Rasul Saw pun memerintahkan untuk tidak bepergian terlebih dahulu dan anjuran untuk karantina diri. Diriwayatkan dalam kitab Bukhari, Rasulullah Saw bersabda: “Jika kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika terjadi wabah di tempat kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat itu.”


Dalam menghadapi wabah penyakit, Nabi Muhammad Saw memberikan konsep karantina untuk menyelamatkan nyawa manusia dari ancaman kematian. Islam sangat menghargai kehidupan, untuk itulah menjaga kesehatan sangat ditekankan. Islam tidak hanya mengurus aspek kesehatan ruhani dengan bentuk ritual ibadah, tetapi aspek kesehatan jasadi pun juga diprioritaskan. Sayidina Ali ra mengatakan: “Tidak ada busana yang lebih indah dari kesehatan.”



Kita sering kali abai dengan nikmat Tuhan berupa kesehatan, baru ketika kita sakit akan memohon kesembuhan dan berusaha sekuat tenaga untuk mencari pengobatan dengan berbagai cara demi kesembuhan. Sayidina Jafar Shadiq ra berkata, “Kesehatan itu adalah sebuah kenikmatan yang tersembunyi (samar). Jika ada, ia dilupakan dan jika tidak ada, ia diingat dan disebut-sebut.”


Menjaga kesehatan adalah kewajiban, maka menjaga dan mensyukuri nikmat sehat adalah keniscayaan, apalagi di masa pandemi seperti sekarang. Dengan mematuhi anjuran pemerintah dengan mematuhi protokol kesehatan adalah termasuk ikhtiyar, selanjutnya panjatkanlah dalam doa untuk selalu diberikan kesehatan jasmani dan ruhani. Rasulullah Saw bersabda, “Mintalah kepada Allah kesehatan, karena tidak ada pemberian yang lebih baik -setelah keimanan- daripada kesehatan.”



Berdasarkan hadis di atas, hidup sehat adalah nikmat terbesar kedua setelah keimanan. Karena dengan badan sehat kita akan dengan mudah melakukan segala amal kebaikan. Tanpa kesehatan maka hal-hal baik yang seharusnya dikerjakan akan terhambat. Islam mengharamkan seseorang mengharapkan kecelakaan bagi dirinya dengan alasan apapun.


Di sebuah riwayat Rasul Saw mendengar sahabatnya berdoa kepada Allah agar dosa-dosanya dihapuskan dengan sangsi dunia (sehingga dia tidak lagi mendapat siksa di akhirat), kemudian orang itu pun jatuh sakit. Nabi ketika mendengar hal itu berkata: “Sungguh buruk doa yang kau panjatkan. Selayaknya engkau berdoa kepada Allah: Rabbana atina fiddunya hasanah wafil akhirati hasanah waqina 'adzaban nar (Ya Allah!Anugerahkanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta selamatkanlah kami dari api neraka) maka Nabi pun mendoakannya dan dia pun sembuh dari sakitnya.”


bottom of page