Wahai manusia sesungguhnya telah datang kepadamu nasihat dari Tuhanmu dan penyembuh apa yang ada di dalam hati serta petunjuk dan rahmat untuk orang-orang yang beriman. (QS. Yunus: 57)
Salah satu metode yang efektif dalam pembinaan karakter anak adalah memberinya nasihat. Ada perbedaan antara memberi nasihat dengan mengajar atau memberikan ceramah. Nasihat memiliki pengaruh yang besar. Nasihat akan masuk ke dalam hati walaupun tidak menggunakan penjelasan-penjelasan yang rasional.
Nasihat juga cukup ampuh dalam membangunkan kesadaran seseorang, bahkan lebih dari itu karena setiap orang secara alamiah memerlukan nasihat. Tidak semua orang memerlukan pengajaran tapi pasti setiap manusia butuh kepada nasihat, bahkan sekalipun orang-orang pintar dan orang-orang saleh.
Allah Swt berfirman: Ajaklah ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan nasihat yang baik. (QS. an-Nahl: 125)
Imam Ali juga mengatakan: “Nasihat itu memberi cahaya kepada hati.”
Namun agar nasihat itu menjadi efektif diperlukan syarat-syarat tertentu agar masuk ke dalam hati anak. Pakar pendidikan anak Prof. Ibrahim Amini memberikan tujuh syaratnya:
Baca juga: Mendidik Anak dengan Keteladanan
Pemberi nasihat harus terlebih dahulu mengamalkannya. Kata-katanya harus menjadi cermin perbuatannya. Kalau apa yang dikatakan dengan apa yang dilakukan sama sekali tidak didukung oleh perbuatannya maka nasihatnya tidak akan ada yang mendengar. Imam Ali mengatakan: “Sesungguhnya seorang alim jika tidak mengamalkan ilmunya, maka nasihatnya akan meleset dari hatinya seperti hujan yang meleset dari tempat yang licin.”
Efektifitas nasihat tergantung pada kredibilitas pemberi nasihat.
Berikan nasihat secara khusus jangan di depan orang ramai, supaya tidak merasa malu untuk menerima kenyataan dirinya. Jangan mempermalukan anak-anak dan remaja yang umumnya masih sangat peka dan emosional. Kecuali kalau isi nasihat itu adalah hal-hal yang umum. Imam Ali mengatakan: “Memberi nasihat di depan orang-orang banyak sama saja dengan mengejeknya.”
Sampaikan nasihat secara singkat. Terlalu lama memberi nasihat akan membosankan.
Nasihat harus jelas dan disesuaikan dengan kebutuhan psikologis pendengar.
Berikan nasihat secara bertahap. Jelaskan terlebih dahulu hal-hal prinsip sebelum hal-hal yang tidak prinsip. Kalau anak mau menerima hal-hal yang prinsipal yang disampaikan maka barulah melangkah ke hal-hal yang lain. Kalau tidak demikian, maka hasilnya akan negatif. Seperti memberi nasihat seorang wanita yang imannya masih lemah dan tidak memakai jilbab, maka nasihat pertama adalah tentang memperkuat keyakinan sebelum menyuruhnya untuk memakai jilbab.
Berikan nasihat dengan penuh pengertian dan rasa cinta, jangan menggurui atau memarahinya. Imam Ali kembali mengatakan: “Kelemahlembutan itu kunci kesuksesan.”
Dana Mustadhafin
Comentários