top of page

Hakikat Bertawakal kepada Allah Swt



Banyak yang beranggapan bahwa tawakal adalah hanya dengan menyerahkan segala permasalahan kepada Allah Swt tanpa melakukan ikhtiar sehingga akan pasrah saja dengan nasib yang terjadi kepadanya. Padahal jika kita mau mempelajari ayat-Nya dan riwayat dari nabi dan pewarisnya, tawakal tidaklah seperti itu.


Malaikat Jibril ketika ditanya oleh Nabi ﷺ tentang tawakal kepada Allah, ia menjawab: “(Hamba) yang mengetahui bahwa sesungguhnya makhluk tidaklah berkuasa untuk membahayakan dan memberi manfaat, tidak pula mampu memberi dan mencegah dan menggunakan keputusasaan dari makhluk, dan jika seorang hamba memang demikian adanya, maka dia tidak akan mengerjakan sesuatu pun untuk seseorang selain Allah, tidak akan takut kecuali kepada Allah dan tidak akan serakah pada sesuatu kecuali hanya kepada Allah, maka inilah tawakal.



Allah memerintahkan kita untuk senantiasa bertawakal kepada-Nya. Dengan bertawakal, setiap perbuatan akan diridai-Nya. Bahkan, Allah akan memberikan rezeki kepada orang yang bertawakal. Dia berfirman: Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (kebutuhannya). Sesungguhnya, Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya, Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (QS. at-Talaq: 3)


Tawakal Bukan Hanya Pasrah Tanpa Usaha


Barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan memberikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. (QS. at-Talaq: 3)


Imam Jafar Shadiq juga berkata dalam suatu riwayat: “Sesungguhnya suatu kaum dari para sahabat Rasulullah ﷺ ketika turun ayat ini, mereka menutup pintu-pintu rumah mereka dan beribadah (secara terus-menerus tanpa keluar rumah untuk mencari nafkah) dan mereka berkata, 'Sungguh, rezeki kami telah dijamin (oleh Allah).


maka hal itu pun disampaikan kepada Nabi ﷺ dan beliau pun datang kepada mereka seraya bersabda, ‘Apa yang akan menjamin perbuatan kalian ini?'’


Mereka berkata, ‘Wahai Rasulullah! Karena rezeki-rezeki kami telah dijamin (oleh Allah), maka tugas kami adalah beribadah.'


Beliau bersabda, "'Sesungguhnya, orang yang melakukan hal itu, niscaya Allah tidak akan mengabulkan doanya, wajib atas kalian untuk mencari nafkah (yang halal).’



Imam Ali saat berhadapan dengan kaum yang menganggap diri mereka paling benar (Khawarij) yang hanya duduk di pojokan masjid bertanya: “Siapakah kalian?


Mereka menjawab: “Kami adalah orang-orang yang bertawakal.


Beliau berkata: “Tidak! Bahkan kalian adalah orang-orang yang pasrah (pada nasib).


Imam Jafar Shadiq: “Janganlah kalian meninggalkan mencari rezeki yang halal karena sesungguhnya ia adalah yang paling menolong bagimu atas agamamu, dan ikatlah unta bebanmu (dengan baik) kemudian bertawakallah.


Keutamaan Tawakal


Rasulullah ﷺ bersabda: “Barang siapa yang ingin menjadi paling kuatnya manusia, maka bertawakallah pada Allah.


Imam Ali berkata: “Tawakal kepada Allah Swt menyelamatkan dari segala keburukan dan tameng dari semua musuh. Dan Barang siapa yang bertawakal kepada Allah, maka segala kesulitan akan takluk padanya, dan semua sebab akan menjadi mudah baginya.


Imam Muhammad Baqir: “Barang siapa yang bertawakal kepada Allah, maka tidak akan dikalahkan, dan barang siapa yang berpegang-teguh kepada Allah, maka dia tidak akan mudah diserang (musuh).


Imam Jafar Shadiq: “Sesungguhnya kekayaan dan kemuliaan adalah keagungan, yang jika keduanya telah mencapai posisi tawakal, maka itu akan menenangkan jiwa.


Dana Mustadhafin

bottom of page