top of page

Mengapa Doa Kita Kadang-Kadang Tidak Dikabulkan?



Seseorang datang kepada Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib ra untuk mengadukan doanya yang tidak dikabulkan oleh Allah Swt. Ia berkata: “Allah sendiri telah berfirman Berdoalah kamu, niscaya Aku akan mengabulkannya. Lalu, mengapa Dia tidak mengabulkan doaku padahal aku telah berdoa kepada-Nya?


Sayidina Ali menjawab: “Hati dan pikiran kamu telah mengkhianati delapan hal, oleh karena itu doa kamu tidak dikabulkan.


  • Kamu telah mengenal siapa Allah itu, akan tetapi tidak memenuhi hak-Nya. Oleh karena itu, pengenalan semacam ini tidak memberikan manfaat kepadamu.

  • Kamu beriman kepada manusia yang telah diutus oleh-Nya, akan tetapi kamu bangkit untuk menentang sunahnya. Lalu, kemanakah hasil dari keimananmu?

  • Kamu membaca kitab-Nya, akan tetapi kamu tidak mengamalkannya. Kamu mengatakan bahwa kamu mendengar dan menaatinya, akan tetapi kamu bangkit untuk menentangnya.

  • Kamu mengatakan bahwa kamu takut kepada hukuman dan siksaan Allah, akan tetapi perbuatan-perbuatanmu senantiasa mendekatkan dirimu kepadanya.

  • Kamu mengatakan bahwa kamu menyukai pahala Ilahi, akan tetapi perbuatan perbuatanmu semakin menjauhkanmu dari pahala-Nya.

  • Kamu memakan nikmat Allah, akan tetapi kamu tidak mensyukurinya.

  • la memerintahkanmu untuk menjadi musuh setan (dan kamu malah menjalin persahabatan dengannya). Kamu mengklaim bahwa kamu memiliki pemusuhan dengan setan, akan tetapi pada praktiknya kamu tidak pernah menentangnya.

  • Kamu selalu memerhatikan cela-cela orang lain, sementara kamu menyembunyikan cela-celamu.


Dengan semua ini, bagaimana kamu menginginkan doamu akan terkabul? Perbaikilah perbuatan-perbuatanmu, lakukanlah amar makruf dan nahi munkar supaya doamu dikabulkan oleh-Nya.



Hadis yang penuh makna ini menegaskan bahwa janji Allah untuk mengabulkan doa adalah sebuah janji yang bersyarat, bukan janji yang mutlak. Syaratnya adalah pengalaman terhadap janji dan sumpahmu sendiri. Sementara, yang terjadi adalah kamu mengingkari kedelapan janji di atas. Apabila kamu menghentikan pengkhianatan ini, maka doa akan menjadi dikabulkan.


Mengamalkan kedelapan syarat-syarat di atas yang pada hakikatnya merupakan syarat-syarat terkabulnya sebuah doa telah memadai apabila digunakan untuk mendidik manusia dan memanfaatkan kekuatannya dalam satu usaha yang membuahkan hasil.


Syarat lain dari terkabulnya doa adalah adanya korelasi antara doa dan usaha, Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib kembali mengatakan: “Orang orang yang berdoa tanpa amal dan usaha bak orang-orang yang memanah tanpa busur.


Baca juga: Apa Manfaat Doa?


Busur adalah faktor penggerak dan alat untuk melemparkan panah ke arah sasaran. Dengan demikian, peran amal dalam terkabulnya sebuah doa menjadi begitu jelas. Rangkaian delapan syarat di atas merupakan penjelas dari sebuah realita bahwa doa bukan saja tidak berfungsi sebagai alternatif dari faktor-faktor alami dan syarat-syarat eksternal yang biasa digunakan untuk menghasilkan sebuah tujuan, melainkan untuk terkabulnya sebuah doa, pendoa harus melakukan perubahan total dalam cara hidupnya, menciptakan keadaan baru pada jiwanya dan merenungkan kembali perbuatan yang telah dilakukan pada masa lalu. Jadi, jika kita ingin agar doa dikabulkan maka mari kita evaluasi diri terlebih dahulu dan kita tunaikan syarat dari delapan poin yang telah disebutkan di atas.


Dana Mustadhafin

bottom of page