top of page

Perbaikilah Diri Sebelum Memperbaiki Orang Lain

Diperbarui: 7 Des 2021



Islam adalah agama yang sangat memperhatikan pembentukan karakter manusia. Karena itu Islam memberikan pesan kepada tokoh-tokoh yang akan menjadi panutan di masyarakatnya untuk memperbaiki kualitas karakter terlebih dahulu sebelum mereka memegang jabatan penting. Sayidina Ali bin Abi Thalib mengatakan: “Siapa yang menyatakan kesiapan untuk menjadi pemimpin di tengah-tengah masyarakatnya maka mulailah membina karakter sendiri sebelum mengurus orang lain. Dan didiklah perilakunya sebelum mendidik lisannya. Manusia yang mendidik dirinya lebih layak dihormati dari manusia yang mendidik orang lain.”


Nasihat yang akan masuk ke dalam telinga dan sangat bermanfaat adalah nasihat yang tidak diucapkan oleh kata-kata tapi dijelmakan dalam perbuatan. Sayidina Jafar Shadiq juga mengatakan: “Jadilah kalian penyeru-penyeru manusia tanpa melalui lisan, biarkan mereka melihat kejujuran, wara’ dan kesungguhan kalian.”



Jika kalian bersemangat untuk memperbaiki kondisi masyarakat, maka mulailah dengan memperbaiki diri sendiri, karena kalau kamu ingin memperbaiki orang lain sementara kamu sendiri rusak, ini adalah keaiban yang sangat besar.”


Bagi Islam kata-kata itu harus sesuai dengan perbuatannya. Seseorang yang mengajak orang lain kepada kebaikan tapi yang mengajaknya belum mengamalkannya, maka itu adalah sebuah dosa.


Allah Swt berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman mengapa kalian mengatakan apa yang tidak kalian lakukan, sangat besarlah kemurkaan di sisi Allah kalau kalian mengatakan apa yang tidak kalian lakukan." (QS. ash-Shaff: 61).


Apakah kalian memerintahkan pada kebajikan dan melupakan diri kalian sendiri sementara kalian juga membaca kitab Allah apakah kalian tidak berpikir?” (QS. al-Baqarah:44).



Para ulama dituntut oleh Islam untuk mengamalkan apa yang mereka katakan. Islam sangat mengecam para alim yang tidak mengamalkan apa yang mereka katakan, bahkan mereka diancam akan mendapatkan siksaan yang lebih keras dari siksaan yang akan diterima orang-orang jahiliyah. Karena umumnya orang-orang alim suka dijadikan standar oleh orang-orang awam. Kalau mereka itu saleh maka masyarakatnya juga akan saleh dan jika mereka memiliki perilaku yang buruk maka mereka juga akan menjadi buruk. Jadi memang benar adagium bahwa kerusakan para ulama itu lebih berbahaya daripada kerusakan orang-orang awam.


Rasulullah ﷺ bersabda: “Ilmu itu adalah amanah Allah dan ulama adalah pengemban amanah tersebut. Seorang alim yang mengamalkan ilmunya berarti telah menunaikan amanah Allah dan seorang alim yang tidak menjalankan amanah Allah, ia akan dicatat dalam daftar orang-orang yang merugi.


Sayidina Ali kembali mengatakan: “Ketergelinciran seorang alim seperti tenggelamnya sebuah kapal. Ia akan tenggelam dan orang lain juga akan ikut tenggelam.


Dana Mustadhafin

bottom of page