top of page

Kisah Rasulullah Memperlakukan Seorang Fakir Miskin



Suatu hari Nabi Muhammad ﷺ sedang duduk dikelilingi para sahabatnya. Ketika itu datang seorang lelaki fakir miskin dan ikut serta di dalamnya. Lelaki itu mengenakan pakaian yang compang-camping. Sudah menjadi akhlak dalam sebuah majelis untuk mengisi tempat yang masih kosong dan tidak mencari-cari tempat yang khusus. Kemudian lelaki itu melihat satu tempat yang kosong lalu menempatinya. Kebetulan sekali tempat kosong itu berdekatan dengan sahabat yang kaya.


Segera saja orang kaya itu melipat pakaiannya dan menjuraikannya ke depan tubuhnya sehingga membentuk jarak pemisah antara dia dan orang miskin tadi. Tampaknya orang kaya itu merasa risih.


Nabi ﷺ memperhatikan tingkah laku orang kaya itu. Lalu, beliau berkata kepadanya: "Apakah engkau takut kemiskinannya akan menular kepadamu?"



Sontak si kaya menjawab: “Tidak wahai Rasulullah."


Nabi ﷺ bertanya: "Apakah engkau takut secuil dari kekayaanmu akan berpindah kepadanya?"


Si kaya menjawab: “Tidak wahai Rasulullah!"


Nabi ﷺ bertanya kembali: "Apakah engkau takut pakaianmu akan kotor jika tersentuh pakaiannya?"


Si kaya menjawab: “Tidak wahai Rasulullah!"


"Lalu mengapakah engkau gerakkan tubuhmu menjauh darinya?" tanya Nabi ﷺ.


"Wahai Rasulullah, saya mengaku bahwa saya telah membuat kesalahan yang bodoh. Saya ingin menebus kesalahan saya dengan memberikan setengah dari kekayaan saya kepada saudara muslim saya ini," jawab si kaya penuh penyesalan.



Ketika mendengar kata-kata orang kaya tersebut, lelaki miskin itu berkata: “Wahai Rasulullah, saya tidak bersedia menerima tawarannya."


Para sahabat yang hadir tercengang dan berkata: "Mengapa?"


Lelaki miskin itu menjawab: "Saya takut bahwa dengan kekayaan yang ditawarkan, saya juga bisa menjadi sombong dan suatu saat nanti bisa membuat salah seorang dari saudara-saudara muslim saya merasa diremehkan karena perilaku seperti yang dia (orang kaya) tunjukkan terhadap saya hari ini."


Hikmah dari kisah di atas adalah bahwa kita sebagai muslim tidak boleh menganggap remeh seseorang karena harta dan kedudukannya. Kita harus mencontoh akhlak Rasulullah ﷺ yang begitu menyayangi sahabat-sahabatnya apa pun latar belakangnya, karena yang membedakan satu dengan yang lainnya hanyalah ketakwaan kepada Allah Swt.


Dana Mustadhafin

bottom of page